Marco Van Basten merupakan pesepakbola asal Belanda yang membela AC Milan. Ia berhasil menyabet tiga trofi Bola Emas, pada 1988, 1989 dan 1992 lantaran permainan cemerlangnya. Selama membela Milan pad 1987-1995, Van Basten meraih tiga trofi Liga Italia, dua gelar Liga Champions dan Piala Interkontinental (sekarang Piala Dunia Klub). acmilan.com
Timnas Belanda gagal melaju ke final Euro 2024 setelah kalah 1-2 dari Inggris dalam pertandingan di Stadion BVB, Dortmund. Dengan demikian, Belanda hanya menang sekali dalam enam semifinal Euro.Kekalahan itu memperpanjang daftar kegagalan Belanda dan semakin menasbihkan Belanda sebagai tim juara tanpa mahkota. Meski kerap bermain cantik namun selalu kandas sebelum final.
Tim oranye gagal mengulang sejarah mereka saat melaju ke babak final dan menjadi juara Euro 1988. Saat itu, di babak pamungkas, Marco van Basten mencetak gol monumental pada 25 Juni 1988 di Stadion Olympia, Munchen. Gol itu turut mengandaskan Uni Soviet.
Dikutip dari Britannica, Marco van Basten adalah mantan manajer sepak bola Belanda dan pemain profesional untuk Ajax, AC Milan, dan tim nasional Belanda. Ia dikenal sebagai salah satu pesepak bola paling menonjol sepanjang masa. Marco van Basten mencetak 300 gol dalam 431 penampilan profesionalnya.
Dikutip dari Thefamouspeople, Marco van Basten lahir pada 31 Oktober 1964 di Utrecht, Belanda dari pasangan Leny dan Joop van Basten. Ayahnya, Joop, bermain sepak bola untuk DOS Utrecht dan UVV Utrecht tetapi tidak sampai ke level profesional. Ia memulai debut sepak bola pada usia enam tahun di klub lokal di Utrecht yang bernama EDO.
Setelah satu tahun, dia bergabung dengan UVV Utrecht dan bertahan selama sembilan tahun. Pada 1981, Van Basten hijrah ke Ajax Amsterdam. Debutnya untuk tim divisi pertama mereka pada 1982. Empat musim berikutnya, ia menjadi pencetak gol terbanyak di liga Belanda dan muncul sebagai penyerang utama di Eropa.
Bersama Ajax, Basten mencetak 128 gol dalam 133 pertandingan. Dikutip dari Transfermarkt, ia juga membantu klub meraih tiga gelar Eredivisie (1981/1982, 1982/1983, dan 1984/1985), tiga Piala Belanda (1982, 1985, dan 1986) dan satu gelar Piala Winners UEFA pada 1986/1987.
Van Basten pindah ke klub Italia AC Milan pada 1987. Ia memenangkan gelar liga di akhir musim pertama, meski hanya bermain 11 kali karena cedera. Di AC Milan, Van Basten mempersembahkan dua Piala Champions pada (1988/1989) dan (1989/1990). Ia juga memenangkan Piala Italia (1991/1992), dan (1992/1993), Piala Super Eropa (1989/1990) dan (1990/1991), Piala Super Italia, (1988/1992/1993).
Pada 1995, Van Basten mengakhiri delapan tahun karirnya bersama AC Milan. Ia pensiun setelah mencatatkan 90 gol dalam 147 penampilan liga bersama klub. Di luar klub, Van Basten bermain untuk Timnas Belanda. Ia mencetak 5 gol saat membawa negaranya meraih juara Piala Eropa pada 1988. Ia juga mendapatkan Sepatu Emas sebagai pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut.
Selain itu, ia menjadi bagian Belanda pada Piala Dunia di Jerman. Serta masuk skuad Belanda saat mencapai babak semifinal Piala Eropa. Sejauh ini, Van Basten mencatatkan 24 gol dalam 58 pertandingan untuk Belanda. Ia juga meraih tiga penghargaan Pemain Terbaik Eropa pada 1988, 1989, dan 1992. Lalu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia Fédération Internationale de Football Association (FIFA) pada 1992.
Setelah pensiun, ia terjun ke dunia kepelatihan. Ia ditunjuk sebagai asisten manajer Ajax selama setahun. Pada 2004, ia diangkat menjadi manajer tim nasional Belanda. Ia berhasil membimbing skuad di babak penyisihan grup Piala Dunia 2006, tetapi disingkirkan Portugal di Babak 16 Besar. Di Kejuaraan Eropa 2008, ia membawa Belanda memenangkan semua pertandingan, namun disingkirkan Rusia di babak perempat final.
Pada tahun yang sama, Van Basten kembali ke Ajax sebagai manajer klub tersebut. Setahun kemudian, ia mengundurkan diri karena gagal mencapai tempat di Liga Champions. Pada 2012 ia menjadi manajer SC Heerenveen. Lalu mengambil posisi yang sama di AZ Alkmaar pada 2014.
seperti dilansir dari Britannica, lagi-lagi, masalah kesehatan mendorongnya untuk mengundurkan diri dan menjabat sebagai asisten manajer klub tersebut hingga 2015. Di tahun yang sama, ia menjadi asisten manajer untuk timnasi Belanda. Pada 2016, ia didapuk menjadi kepala pejabat FIFA untuk pengembangan teknis. Ia memegang jabatan itu hingga 2018.
KHUMAR MAHENDRA | NURDIN SALEH
Pilihan Editor: Rekor Head-to-Head Spanyol vs Inggris Jelang Final Euro 2024
APA YANG MENARIK DARI JALALIVE ?
Tanpa login kamu bisa langsung mengakses dan menonton siaran langsung yang ada, tetapi jika kamu ingin interaksi dengan host Jala Live wajib membuat akun dan itu juga sangat mudah, setelah mempunyai akun kamu bisa melakukan intertaksi langsung dengan host yang ada.
MENGAPA HARUS SIARAN LANGSUNG SEPAK BOLA DI JALALIVE?
Jala Live menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi penonton dengan fitur-fitur canggih dan kualitas siaran yang jernih. Tidak hanya itu, platform ini juga menyediakan berbagai pilihan kanal siaran yang dapat disesuaikan dengan preferensi Anda. Dengan kata lain, Jala Live memberikan kemudahan dan fleksibilitas untuk menikmati pertandingan sepak bola favorit Anda tanpa perlu meninggalkan kenyamanan rumah Anda.